May 3, 2012

Menggaji Diri Sendiri





Menggaji diri sendiri? untuk apa? bukankah usaha ini milik saya pribadi? bukankah semua keuntungan nantinya juga kembali lagi kepada saya?
Mungkin itu beberapa pertanyaan yang muncul dibenak kita selaku pemilik merangkap pengelola usaha.

Fakta di Lapangan menunjukan bahwa hampir semua pemilik usaha kecil umumnya juga merangkap sebagai pengelola sehari - hari.
Melakukan hampir semua kegiatan manajerial dan operasional mulai dari mempersiapkan bahan baku, memproses, menjual bahkan mempromosikan kepada calon konsumen.

Semua dilakukan oleh pemilik usaha yang bersangkutan. Namun kebanyakan pengusaha kecil, mengabaikan kontribusi pribadi dalam mengelola usahanya.
Yang mana seharusnya kontribusi tersebut dinilai secara nominal yang dapat diwujudkan dalam bentuk honor atau gaji sebagai pengelola.

Karena apakah waktu, energi, bensin dan lainnya yang kita keluarkan atau buang dalam mengelola usaha sendiri harus kita relakan begitu saja?

Dengan memberikan gaji kepada diri sendiri sebagai pengelola usaha, pemilik usaha dapat lebih tepat dalam menentukan harga jual produk yang dijualnya.

Penentuan harga jual produk yang lebih baik tentunya lebih menguntungkan bagi pemilik usaha yang pada akhirnya perhitungan terhadap laba-rugi usaha menjadi lebih tepat dan terukur.

Menggaji Diri Sendiri

Menggaji diri sendiri? untuk apa? bukankah usaha ini milik saya pribadi? bukankah semua keuntungan nantinya juga kembali lagi kepada saya?
Mungkin itu beberapa pertanyaan yang muncul dibenak kita selaku pemilik merangkap pengelola usaha.
Fakta di Lapangan menunjukan bahwa hampir semua pemilik usaha kecil umumnya juga merangkap sebagai pengelola sehari - hari.
Melakukan hampir semua kegiatan manajerial dan operasional mulai dari mempersiapkan bahan baku, memproses, menjual bahkan mempromosikan kepada
calon konsumen. Semua dilakukan oleh pemilik usaha yang bersangkutan. Namun kebanyakan pengusaha kecil, mengabaikan kontribusi pribadi dalam mengelola usahanya.
Yang mana seharusnya kontribusi tersebut dinilai secara niminal yang dapat diwujudkan dalam bentuk honor atau gaji sebagai pengelola.
Dengan memberikan gaji kepada diri sendiri sebagai pengelola usaha, pemilik usaha dapat lebih tepat dalam menentukan harga jual produk yang dijualnya.
Penentuan harga jual produk yang lebih baik tentunya lebih menguntungkan bagi pemilik usaha yang pada akhirnya perhitungan terhadap laba-rugi usaha menjadi lebih tepat dan terukur.

Seberapa besar kita menggaji diri sendiri dalam usaha yang kita kelola?
 

Tidak ada ukuran atau patokan yang pasti untuk hal ini. Namun kita bisa mengukur berapa kita seharusnya dibayar dengan mengandaikan jika kita bekerja di tempat orang lain, berapa bayaran yang kita terima.
Tentunya dengan tingkat pekerjaan yang sama dengan yang kita lakukan di tempat usaha anda sendiri. Atau bisa juga dengan patokan Upah Minimum Regional (UMR) yang berlaku di daerah usaha kita.
 
Jangan sampai kita hanya memiliki dan mengelola sebuah peternakan lele kecil kemudian kita menggaji diri sendiri sebesar 5 juta rupiah perbulan.
 
Menggaji diri sendiri juga akan menekan kemungkinan terjadinya Prive yang berlebihan pada dana pribadi yang sudah kita setor sebagai modal usaha.
Dengan demikian laba usaha yang terkumpul bisa di investasikan kembali sehingga usaha menjadi lebih berkembang.
 
Selain itu, keputusan untuk menggaji diri sendiri bisa menjadi semacam motivasi positif untuk lebih memajukan usaha. Jika kita ingin digaji lebih besar tentunya usaha yang dilakukan harus lebih keras dibandingkan sebelumnya. Laba harus lebih besar agar kita bisa menggaji diri kita lebih besar.

1 comment:

  1. Artikel yang bagus, menggaji diri sendiri dari usaha sendiri kadang bingung bagaimana menentukannya.
    saya kebetulan membuat artikel Cara Menentukan Gaji untuk yang memiliki usaha sendiri. Mudah-mudahan bisa saling melengkapi dan menambah wawasan. Bisa di lihat di http://finplanner-jauhari.blogspot.com/2012/10/cara-cerdas-menentukan-gaji-dari-bisnis.html
    salam

    ReplyDelete